bookmate game
id
Books
Emha Ainun Nadjib

Arus Bawah

Kiai Semar menghilang. Gareng, si Filsuf Desa, gugup tak alang kepalang. Namun, Petruk malah senyum-senyum saja melihat kakaknya belingsatan. Apalagi Bagong yang kerjaannya hanya makan dan tertawa-tawa. Bahkan, Dusun Karang Kedempel yang semakin rusak dan sedang membutuhkan kehadiran Semar pun tak merasa perlu mencarinya.

Di tengah dominasi pakem Mahabharata yang mencengkeram kehidupan Karang Kedempel, tugas Punakawan-lah untuk merintis Gerakan Carangan. Menjadi alternatif. Mengusahakan perjuangan dari basis. Membuat warga Karang Kedempel mengerti bahwa rakyat adalah Dewa-Dewa Agung yang memegang kedaulatan tertinggi di Karang Kedempel. Menyadarkan mereka bahwa keadaan boleh membatu karang, tetapi air harus terus menetes dan kelak melubanginya.

Petruk yang terlihat tenang sebenarnya juga geram. Dulu Semar-lah yang menyeret Gareng, Petruk, dan Bagong ke Karang Kedempel untuk menemani dan menggembalakan kaum penguasa menuju sesuatu yang benar. Tugas ke-Punakawan-an mereka masih jauh dari purna, tapi kenapa Semar malah lenyap tiada kabar?
[Mizan, Emha Ainun Najib, Cak Nun, Punakawan, Semar, Kisah, Jawa, Indonesia]
216 printed pages
Copyright owner
Mizan
Have you already read it? How did you like it?
👍👎

Impressions

  • b1420541868shared an impression9 years ago
    👍Worth reading
    🎯Worthwhile

    Ini sbg upaya unt membatu mencerdaskan bangsa & meningkatkan senang membaca masyarakat

  • b7665872598shared an impression9 years ago
    💡Learnt A Lot

    Greattttttt

  • ony vshared an impressionlast year
    👍Worth reading

    wis maca mek pratinjau, buku online e gak enek,
    sing nduwe njaluk link e to,
    atanarivyno@gmail.com
    maklum sik nganggur lur

Quotes

  • Jefri Deniawanhas quoted9 years ago
    Rakyat itu lebih besar daripada segala desa. Rakyat lebih perkasa dibanding semua peran sejarah yang lain. Rakyat lebih agung dan arif dibanding segala tingkat peroleh ilmu kaum cendekia. Rakyat sanggup hidup tanpa penguasa, tetapi tak sebiji penguasa pun yang pernah sanggup hidup tanpa rakyat.
  • Badrul Ulahas quoted9 years ago
    sampai kapan bisa bertahan begitu? Gareng tidak terlalu bahagia menyaksikan rakitan-rakitan kebahagiaan yang amat bersifat darurat seperti itu. Kalau warga Karang Kedempel sibuk saja terus dengan halusinasi-halusinasi subjektif, pada suatu hari mereka tak akan lagi menemukan secuil ruang pun untuk meneruskannya. Pada suatu hari lautan akan sungguh-sungguh meluap dahsyat dan membanjiri secara lebih total. Pada suatu hari seluruh tanah Karang Kedempel akan menjadi gunung yang meletus. Pada suatu kegelapan tidak menyisakan sepetak ruang pun bagi cahaya.
  • Dike Wibowohas quoted6 years ago
    Yang ada tinggi rendah itu hanya nilai. Kalau manusia, ya, sama saja. Kebetulan seseorang ditugaskan menjadi bapak dari seorang yang lain, kebetulan seseorang diperintah oleh sekumpulan masyarakat untuk menjadi Kades, Sekdes, atau Mantri Pasar—dan itu semua sekadar pembagian kerja. Tidak ada orang yang mengabdi kepada orang lain, atau kelompok masyarakat mengabdi kepada sekelompok yang lain. Yang ada adalah semua orang, bersama-sama, dari tempatnya masing-masing mengabdi kepada suatu pusat sumber, dan tata nilai yang terletak di hati nurani setiap orang dari mereka

On the bookshelves

fb2epub
Drag & drop your files (not more than 5 at once)