VANYA: Kenduri Karet

mahalan sedikit. Pokoknya nggak terlalu makan hati!

Vanya tetap berjalan cuek menuju sebuah bus cepat. Tiba-tiba saja ranselnya ditarik dari belakang. Dengan cepat Vanya mengambil ancang-ncang siap berkelahi. T

tobat jadi anak licik

Ternyata harapan untuk hidup lebih bebas sia-sia saja

Biarlah naik bus cepat yang agak mahalan sedikit. Pokoknya nggak terlalu makan hati!

Vanya tetap berjalan cuek menuju sebuah bus cepat. Tiba-tiba saja ranselnya ditarik dari belakang. Dengan cepat Vanya mengambil ancang-ncang siap berkelahi.

Sejak sore suasana tempat kos sudah mirip tempat hajatan.

Mungkin kita harus selametan buat ngusir setan penjaga...."

Dodit memelas sekali. Mirip Padhyangan yang lagi ngerayu ibu kos untuk pinjem uang. Vanya nggak tahu harus ngomong apa. Tanpa disadarinya dia mengeluarkan lembaran sepuluh ribuan terakhirnya buat bulan ini.

Tadinya Vanya berniat bertahan hidup satu minggu lagi dengan uang itu. Tapi sekarang dia langsung melupakan niatnya.

Masa pindah nggak cerita-cerita.... Wong kemaren saya liat masih nguber-nguber ayam kok di pekarangan...."

IBU kos Vanya yang biasa dipanggil "Tante" (karena nggak ada yang tahu nama aslinya) dengan terpaksa harus hijrah ke rumah anaknya di Jalan Buah Batu.

Vanya teriak, "Enak aja, emangnya saya lintah darat?"